Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.


Referral Banners

Amsal  27:19 ~ Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu.

Minggu, 06 April 2014

Biografi Singkat Markus



Markus, seorang penulis Kitab Injil Markus adalah sosok yang memiliki kisah kehidupan yang erat dengan Yesus Kristus Tuhan dan pernah menjadi asisten pribadi Simon Petrus berdasarkan  Eusebius dari Kaisarea (Eccl. Hist. 2.9.1-4) setelah keluar penjara, Petrus pergi ke Antiokhia dan sempat bertemu dengan Paulus di sana seperti dituliskan dalam Surat Galatia 2:11-14, dan kemudian melakukan perjalanan ke Asia Kecil / Turki, mengunjungi gereja-gereja di Pontus, Galatia, Kapadokia, Provinsi (Romawi) Asia, and Bitinia, seperti yang disebutkan dalam Surat 1 Petrus 1:1. Eusebius mencatat bahwa Petrus sampai di Roma pada tahun ke-2 Kaisar Claudius (yaitu tahun 42 M).Saat itu Markus mendampingi Petrus dalam perjalanan sebagai penterjemah dan atau disebut asisten pribadi Petrus.

Berdasarkan catatan Alkitab dalam "Kisah Para Rasul 12:12 Dan setelah berpikir sebentar, pergilah ia ke rumah Maria, ibu Yohanes yang disebut juga Markus. Di situ banyak orang berkumpul dan berdoa ". Kisah Para Rasul menjelaskan bahwa Markus berada dalam kelurga yang memiliki kehidupan doa yang baik dan bahkan menjadi pengikut Yesus saat Yesus memberitakan kabar baik (~41 M). Hal ini terungkap dari Injil Markus yang menyatakan kisah yang unik merupakah ciri khas Injil Markus, yang diduga adalah kesaksian pribadinya yang tetap mengikut Yesus saat Yesus ditagkap meskipun kemudian kabur, sedangkan Petrus menyangkal Yesus. Kisah itu adalah:
14:51Ada seorang muda, yang pada waktu itu hanya memakai sehelai kain lenan untuk menutup badannya, mengikuti Dia. Mereka hendak menangkapnya, 14:52tetapi ia melepaskan kainnya dan lari dengan telanjang. 
Markus bukanlah orang yang tanpa cacat dalam mengiring Yesus. Sebagai murid Yesus, ia pernah meninggalkan Yesus saat ditangkap tetapi Markus tetap menjalin pertemanan dengan Petrus terlebih-lebih keduanya pernah menyangkal Yesus. Keduanya bangkit dan melanjutkan dalam mengiring Yesus hingga Petrus saat dibebaskan melalui malaikat Tuhan di penjara, maka Petrus memutuskan bahwa Markus yang didatangi pertamakalinya.

Markus berlatar belakang orang Antiokhia yang pernah menetap di Palestina dan mengiring Yesus tentu memiliki kemampuan yang sangat baik sebagai peterjemah bagi Petrus. Markus menuliskan khotbah-khotbah dan kisah-kisah Yesus dari Petrus dan pengalaman pribadi saat penangkapan Yesus di Yerusalem menjadikan Injil menurut Markus Kitab Injil tertua yang otentik. Eusebius mencatat bahwa Petrus sampai di Roma pada tahun ke-2 Kaisar Claudius (yaitu tahun 42 M).Saat itu Markus mendampingi Petrus dalam perjalanan sebagai penterjemah.

Beberapa tahun kemudian, Barnabas dan Saulus (yang kemudian bernama Paulus) berangkat dari Yerusalem kembali ke Antiokhia, setelah menyelesaikan tugas pelayanan mereka, mereka membawa Yohanes, yang disebut juga Markus. ( Kisah Para Rasul 12: 25 Barnabas dan Saulus kembali dari Yerusalem, setelah mereka menyelesaikan tugas pelayanan  mereka. Mereka membawa Yohanes, yang disebut juga Markus).

Oleh karena disuruh Roh Kudus, Barnabas dan Saulus berangkat ke Seleukia, dan dari situ mereka berlayar ke Siprus. Setiba di Salamis mereka memberitakan firman Allah di dalam rumah-rumah ibadat orang Yahudi. Dan Yohanes (Markus) menyertai mereka sebagai pembantu mereka. Mereka mengelilingi seluruh pulau itu sampai ke Pafos.Di sana Paulus membutakan mata Elimas dan membuat Sergius Paulus, gubernur pulau Siprus, percaya akan Injil Kristus.

Lalu Paulus dan kawan-kawannya meninggalkan Pafos dan berlayar ke Perga di Pamfilia; tetapi Yohanes (Markus) meninggalkan mereka dan kembali ke Yerusalem.
Alkitab mencatat sekurang-kurangnya, Markus pernah dua kali meninggalkan Yesus, saat Yesus ditangkap dan saat pelayanan di Pamfilia. Meninggalkan pelayanan di Pamfilia oleh sejumlah rekan pelayanannya berdampak lebih serius daripada meninggalkan Yesus saat ditangkap. Alkitab mencatat beberapa waktu kemudian berkatalah Paulus kepada Barnabas: "Baiklah kita kembali kepada saudara-saudara kita di setiap kota, di mana kita telah memberitakan firman Tuhan, untuk melihat, bagaimana keadaan mereka." Barnabas ingin membawa juga Yohanes yang disebut Markus; tetapi Paulus dengan tegas berkata, bahwa tidak baik membawa serta orang yang telah meninggalkan mereka di Pamfilia dan tidak mau turut bekerja bersama-sama dengan mereka. Hal itu menimbulkan perselisihan yang tajam, sehingga mereka berpisah dan Barnabas membawa Markus juga sertanya berlayar ke Siprus. Tetapi Paulus memilih Silas, dan sesudah diserahkan oleh saudara-saudara itu kepada kasih karunia Tuhan berangkatlah ia mengelilingi Siria dan Kilikia sambil meneguhkan jemaat-jemaat di situ
Setelah perjalanan misi bersama Barnabas, Menurut Eusebius pada tahun ke-3 pemerintahan Claudius (43 M), Markus berangkat ke Aleksandria. dan mendirikan gereja Aleksandria, yang sekarang menjadi gereja Ortodoks Koptik. Bagian-bagian liturgi Koptik dapat ditelusuri kembali ke Santo Markus sendiri. Dia menjadi uskup pertama di Aleksandria dan dihormati sebagai tokoh kekristenan di Afrika. Markus digantikan oleh Annianus sebagai uskup di Aleksandria pada tahun ke-8 kaisar Nero (62/63 M).

Diduga dalam periode antara tahun 62-68 Markus berangkat ke Roma. Di sana rupanya dia bertemu Paulus, berbaikan serta menemani Paulus di penjara, sebagaimana ditulis Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Kolose: "Salam kepada kamu dari Aristarkhus, temanku sepenjara dan dari Markus, kemenakan Barnabas--tentang dia kamu telah menerima pesan; terimalah dia, apabila dia datang kepadamu--"dan dalam suratnya kepada Filemon: "dari Markus, Aristarkhus, Demas dan Lukas, teman-teman sekerjaku."

Dalam surat terakhirnya kepada Timotius, Paulus yang menghadapi hari-hari terakhir sebelum dihukum mati, ditinggal sendiri bersama Lukas, karena teman-teman lain pergi melayani ke tempat lain atau meninggalkan pekerjaan Tuhan, sehingga dia meminta kepada Timotius (kemungkinan saat itu di Efesus): "Jemputlah Markus dan bawalah ia ke mari, karena pelayanannya penting bagiku."Tidak diketahui apakah Markus dan Timotius sempat bertemu dengan Paulus sebelum matinya sebab tradisi Koptik menyatakan Markus kemudian mati syahid pada tahun 68

Markus yang alami jatuh bangun dalam mengiring Yesus telah menjadi sejarah yang sulit dilupakan terutama bagi Kristen Koptik bahkan seluruh orang percaya. Markus yang tinggal dalam keluarga yang memiliki kehidupan doa yang baik dan belas kasihan Tuhan dianugerahkan pekerjaan besar sekalipun beberapa kali dianggap gagal dalam menjalani kehidupan, bahkan menjadi penulis Kitab Injil pertama.



 Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar