Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.


Referral Banners

Amsal  27:19 ~ Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu.

Rabu, 12 Juni 2013

Yesaya

Yesaya (Ibrani ysya'yahu: Yahwe adalah keselamatan) adalah figur utama dalam Kitab Yesaya. Ia adalah nabi Yudea abad ke-8 SM. Ia dipanggil sebagai nabi pada tahun matinya raja Uzia, sekitar tahun 740 SM. Yesaya bernubuat sekurang-kurangnya 40 tahupada zaman raja UziaYotamAhas, dan Hizkia dari Kerajaan Yehuda. Ia menikah dengan seorang nabiah yang melahirkan dua orang putra, yaitu Syear Yasyub (orang yang tertinggal akan kembali) dan Maher-Syalal Hasy-Bas (cepat rusak, cepat jadi mangsa). Nama yang diberikan kepada kedua anaknya merupakan petunjuk mengenai misinya. Ayahnya bernama Amos. Menurut tradisi Yahudi, Yesaya mati syahid dengan digergaji menjadi dua (bd. Ibr 11:37) oleh Raja Manasye putra Hizkia yang jahat dan pengganti Hizkia (+ 680 SM).

Yesaya rupanya berasal dari keluarga kalangan atas di Yerusalem; dia orang berpendidikan, memiliki bakat sebagai penggubah syair dan berkarunia nabi, mengenal keluarga raja, dan memberikan nasihat secara nubuat kepada para raja mengenai politik luar negeri Yehuda. Biasanya, Yesaya dipandang sebagai nabi yang paling memahami kesusastraan dan paling berpengaruh dari semua nabi yang menulis kitab. Ia menikahi seorang wanita yang juga berkarunia kenabian, dan pasangan ini memiliki dua putra yang namanya mengandung pesan yang simbolik bagi bangsa itu.

Yesaya hidup sezaman dengan Hosea dan Mikha; Yesaya bekerja menyadarkan orang-orang fasik di antara bangsanya beribadah kepada Tuhan yang disertai dengan pelayanan nubuat selama perluasan yang mengancam dari kerajaan Asyur, keruntuhan terakhir Israel (kerajaan utara) serta kemerosotan rohani dan moral di Yehuda (kerajaan selatan). Yesaya memperingati raja Yehuda, Ahas, untuk tidak mengharapkan bantuan dari Asyur melawan Israel dan Aram; ia mengingatkan Raja Hizkia, setelah kejatuhan Israel tahun 722 SM, agar jangan mengadakan persekutuan dengan bangsa asing menentang Asyur. Ia menasihati kedua raja itu untuk percaya Tuhan saja sebagai perlindungan mereka (Yes 7:3-7; Yes 30:1-17). Yesaya mempunyai pengaruhnya terbesar pada masa pemerintahan Raja Hizkia. Yesaya juga menegaskan bahwa Tuhan adalah penguasa dunia (Yahwe Sebaot) dan Yang Maha Kudus Israel (Kadosy Israel)

Yesaya sosok yang memberi warna bagi penulisan Injil di kemudian hari karena dalam Perjanjian Baru, Yesus, Yohanes Pembaptis, dan Para penulis Injil mengutip 411 bagian dari Kitab Yesaya sehingga Gregorius dari Nyssa ( 335-395), percaya bahwa Nabi Yesaya (Yesaya) "tahu lebih sempurna daripada semua orang lain misteri Injil Kerajaan Allah". Jerome (c. 342-420) juga menyanjung Nabi Yesaya, mengatakan, "Dia lebih dari seorang Evangelist dari seorang Nabi, karena ia menggambarkan semua Misteri Gereja Kristus begitu jelas. 


Contoh kutipan dari Nabi Yesaya :
  • penjelmaan dan ke-Tuhanan-Nya
    (Yesaya 7:14; dengan. Matius 1:22-23; Lukas 1:34-35;
    Yesaya 9:5-6; dengan Lukas 1:32-33; Lukas 2:11;)
  • masa remaja-Nya
    (Yesaya 7:15-16 dan Yesaya 11:1; bandingkan dengan. Lukas 3:23,32 dan Kisah Para Rasul 13:22-23);
  • misi-Nya
    (Yes 11:2-5; Yes 42:1-4; Yes 60:1-3; Yes 61:1 lih. Luk 4:17-19,21);
  • ketaatan-Nya
    (Yes 50:5; lih. Ibr 5:8);
  • berita dan pengurapan-Nya oleh Roh Kudus
    (Yes 11:2; Yes 42:1 dan Yes 61:1; lih. Mat 12:15-21);
  • mukjizat-mukjizat-Nya
    (Yes 35:5-6; lih. Mat 11:2-5);
  • penderitaan-Nya
    (Yes 50:6; lih. Mat 26:67; Mat 27:26,30*;
    Yes 53:4-5,11; lih. Kis 8:28-33);
  • penolakan-Nya
    (Yes 53:1-3; lih. Luk 23:18; Yoh 1:11; Yoh 7:5);
  • rasa malu-Nya
    (Yes 52:14; lih. Fili 2:7-8);
  • kematian-Nya yang mendamaikan
    (Yes 53:4-12; lih. Rom 5:6);
  • kenaikan-Nya
    (Yes 52:13; lih. Fili 2:9-11); dan
  • kedatangan-Nya yang kedua (Yes 26:20-21; lih. Yud 1:14;
    Yes 61:2-3; lih. 2Tes 1:5-12;
    Yes 65:17-25; lih. 2Pet 3:13).
Pelayanan nubuat Yesaya, yang didampingi oleh istrinya yang juga memiliki karunia kenabian, telah menjadi catatan sejarah yang menarik untuk direnungkan setiap generasi yang terkadang meragukan kemampuan sosok Yesaya yang hidup menekankan kedaulatan dan kekudusan Tuhan. Hal ini diperkuat dengan Bukti-bukti pendukung positif cukup banyak dan tergolong di bawah dua bagian yang luas.
  1. Bukti dari dalam kitab ini sendiri mencakup pernyataan pembukaan (Yes 1:1) (yang berlaku untuk seluruh kitab) dan banyak kesamaan ungkapan dan pikiran yang mencolok di antara kedua bagian utama kitab ini. Salah satu contoh terkenal ialah ungkapan "Yang Mahakudus, Allah Israel" yang muncul 12 kali dalam pasal 1-39 (Yes 1:1-39:8) dan 14 kali dalam pasal 40-66 (Yes 40:1-66:24), dan hanya enam kali di seluruh bagian PL lainnya. Tidak kurang dari 25 bentuk kata Ibrani muncul dalam kedua bagian utama Yesaya, tetapi tidak terdapat di kitab nubuat yang lain di PL.
  2. Bukti dari luar kitab ini mencakup kesaksian Talmud Yahudi dan PB sendiri, yang menghubungkan seluruh bagian kitab ini dengan nabi Yesaya
    (mis. bd. Mat 12:17-21 dengan Yes 42:1-4;
    Mat 3:3 dan Luk 3:4 dengan Yes 40:3;
    Yoh 12:37-41 dengan Yes 6:9-10 dan Yes 53:1;
    Kis 8:28-33 dengan Yes 53:7-9;
    Rom 9:27 dan Yes 10:16-21 dengan Yes 10:1-34;
    Yes 53:1-12; Yes 65:1-25).
Yesaya adalah pelayan Tuhan yang senantiasa menyatakan Allah berkuasa atas seluruh bumi dan pentingnya kekudusan telah memberi warna dalam sejarah panjang rencana kekal Tuhan Allah yang memberikan kasih karunia keselamatan sehingga kita dapat membuka kain perkabungan karena ada rencana Allah yang tidak gagal dalam rencana kekal-Nya. Yesaya tidak hidup dalam perkabungan karena segala sesuatu baginya adalah bahwa TUHAN memiliki dan menentukan rencana dalam kekekalan sekalipun manusia memiliki rencananya sendiri sebagai makhluk yang diciptakan memiliki kehendak, apakah mau ikut kehendak Tuhan atau hidup menurut pilihan kehendaknya sendiri yang tidak sesuai dengan standar kekudusan TUHAN dan berada dalam penolakan atas berdaulatnya TUHAN ALLAH dalam tahta kehidupan kita secara pribadi.

Perkabungan terkoyak saat hidup memilih berada dalam rancangan Tuhan yang kekal dan dalam kekudusan-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar