Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.


Referral Banners

Amsal  27:19 ~ Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu.

Jumat, 20 Januari 2012

Kepemimpinan Pemerintahan Raja Salomo


Kepemimpinan Salomo berkaitan dengan naiknya Salomo menjadi raja di Israel mengantikan Daud setelah serangkaian peristiwa perebutan kekuasaan dengan saudara saudara kandungnya, yakni Absalom dan Adonai.
Sejarah mencatat pada masa Salomo, Israel mencapai puncak kemakmuran dan Salomo juga adalah raja terakhir dari kerajaan kesatuan Ibrani. Salomo mencapai kemakmuran setelah melakukan sejumlah rangkaian tindakan kepemimpinan antara lain:
·         Absalom
·         Adonai
Saat Salomo berkuasa tindakan pertama yang dilakukan adalah mengokohkan kerajaannya dengan menyingkirkan orang tertentu dan menegakan hukum kerajaan dan kedaulatan seorang raja.
Dalam perkembangan selanjutnya kerajaan Israel dalam kepemimpinan Salomo dikenal dan terkenal antara lain dengan :
·         Keadilan dalam mengadili rakyatnya. Hukum ditegakkan.
·         Memiliki program, visi, misi dan prioritas yakni membuat Bait Allah dan kemudian Istana. (Mendahulukan Tuhan)
·         Mempunyai team work managerial yang kuat dan kokoh dalam membangun proyek.
·         Ilmu pengetahuan berkembang pesat. Pusat pendidikan didirikan diberbagai tempat.
·         Kemandirian dan kekuasaan global sehingga merebut posisi sebagai negara kuat dan adidaya serta menguasai bidang perdagangan internasioanl dan hubungan bilateral dan multilateral antar negara dalam lingkup global.
Penyebab kesuksesan Salomo meraih kesuksesan di atas adalah sikap dari kepemimpinan Salomo antara lain disebabkan :
·         Pilihan Salomo untuk berdoa dan memohon hikmat dari Tuhan.
·         Memulai segala sesuatu dengan dan bersama Tuhan melalui iman benar dengan mencontoh Daud, ayahnya.
Dampak dari kepemimpinan Salomo dalam membangun kerajaan kesatuan Ibrani maka dalam kepemimpinan rezim Salomo, bangsa Ibrani meraih:
·         Negara dalam keadaan damai dan aman.
·         Negara unggul dalam bidang hikmat, ilmu pengetahuan dan teknologi.
·         Kekayaan dan kemuliaan.
·         Mendapatkan kemasyuran dan kehormatan.
·         Penuh dengan sukacita dan kesentosaan.
Setelah membangun selama 20 tahun meraih kesuksesan dan kesejahteraan, Salomo berhadapan dengan dirinya sendiri karena perubahan menyebabkan hadir perubahan dalam kepemimpinan yang tidak disadari karena adanya masalah kepribadiannya, hal itu antara lain:
·         Hanyut mencari dan memuaskan kesenangan / hedonis dalam status raja besar.
·         Moral kurang kuat.
·         Dalam ketaatan  dan ibadah kurang tegas
Sehingga berdampak dalam kepemimpinan salomo :
·         Jatuh dalam dosa seks melanggar hukum Taurat karena menikahi banyak wanita asing dengan kebudayaannya. (Ulangan 7:3)
·         Mementingkan diri sendiri.  ( 1 Raja raja 11:26-28  Juga Yerobeam bin Nebat, seorang Efraim dari Zereda, seorang pegawai Salomo, nama ibunya Zerua, seorang janda, memberontak terhadap raja. Inilah alasannya, mengapa ia memberontak terhadap raja: Salomo mendirikan Milo, dan ia menutup tembusan tembok kota Daud, ayahnya.
Yerobeam adalah seorang tangkas; ketika Salomo melihat, bahwa orang muda itu seorang yang rajin bekerja, maka ditempatkannyalah dia mengawasi semua pekerja wajib dari keturunan Yusuf)
·         Memberatkan warganya dengan pajak karena melejitnya beban yang disebabkan mencari kepuasan semaksimal mungkin. (I Raja-raja  12:4 "Ayahmu telah memberatkan tanggungan kami, maka sekarang ringankanlah pekerjaan yang sukar yang dibebankan ayahmu dan tanggungan yang berat yang dipikulkannya kepada kami, supaya kami menjadi hambamu.")
·         Melanggar / mengabaikan nasehat yang diucapkannya (Pengkhotbah 4:13 Lebih baik seorang muda miskin tetapi berhikmat dari pada seorang raja tua tetapi bodoh, yang tak mau diberi peringatan lagi. 4:14 Karena dari penjara orang muda itu keluar untuk menjadi raja, biarpun ia dilahirkan miskin semasa pemerintahan orang yang tua itu)
·         Meninggalkan Tuhan.
Kepemimpinan Salomo berakhir dan diikuti dengan pecahnya menjadi dua kerajaan yaitu kerajaan Israel dan Kerajaan Yehuda. Pemerintahan Raja Salomo dalam 20 tahun terakhir menikmati kejaya, kemakmuran, kemewahan sibuk dengan bersenang senang dan melahirkan pernyataan dari dirinya sendiri bahwa itu adalah sia-sia. ( Pengkhotbah 2:1 Aku berkata dalam hati: "Mari, aku hendak menguji kegirangan! Nikmatilah kesenangan! Tetapi lihat, juga itu pun sia-sia.")
Kepemimpinan yang berhasil dan sukses harus selalu memperbaharui komitmen dan perjuangannya yang dicetuskan pada awal masa pemerintahannya untuk seluruhnya untuk yang dipimpin meraih kebahagiaan bersama bersama TUHAN yang telah menyediakan dan memberi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar