Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.


Referral Banners

Amsal  27:19 ~ Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu.

Jumat, 29 Oktober 2010

Ahitofel




II Samuel  16
16:23 Pada waktu itu nasihat yang diberikan Ahitofel adalah sama dengan petunjuk yang dimintakan dari pada Allah; demikianlah dinilai setiap nasihat Ahitofel, baik oleh Daud maupun oleh Absalom.

(Ibrani 'akhitofel, mungkin 'sejenis percakapan yg tak berguna'). Ia berasal dari Gilo dan penasihat Daud yg disegani (2 Sam 16:23). Nasehat yang diberikan selaras dengan petunjuk Tuhan. Tuhan yang baik dan benar dalam setiap keputusannya maka Ahitofel pun demikian. Ahitofel memiliki kedudukan strategis dalam pengambil keputusan Daud. Ahitofel adalah penasehat utama Raja Daud. I Tawarikh  27:33 Ahitofel adalah penasihat raja; Husai, orang Arki, adalah sahabat raja.


Ahitofel selain menjadi penasehat raja, dia sangat memperhatikan keluarganya dan keluarganya mengabdi kepada Daud. Ahitofel memiliki cucu yang bernama Batsyeba anak Eliam. Betsyeba menikah dengan Uria seorang pahlawan perang pemerintahan Daud, dan terkenal dengan istri Uria
II Samuel  23
23:34 Elifelet anak Ahasbai orang Maakha; Eliam anak Ahitofel orang Gilo;
II Samuel  11
11:3 Lalu Daud menyuruh orang bertanya tentang perempuan itu dan orang berkata: "Itu adalah Batsyeba binti Eliam, isteri Uria orang Het itu."

Daud dalam kapasitas sebagai raja, ia merebut Batsyeba dari suaminya Uria dengan cara yang jahat, dan Batsyeba sedih saat mengetahui suaminya meninggal, dan Ahitofel seorang penasehat raja Daud diduga akhirnya mengetahui tindakan tokoh pujaannya, rajanya yakni Daud yang telah mencelakai suami dari cucunya dan kemudian menjadikan istrinya sehingga istrinya bertambah lagi satu orang yakni cucunya sendiri melalui rekayasa yang dilakukan akibat kekuasaan yang melekat dalam dirinya sebagai seorang raja.


Ahitofel kemudian bergabung dengan Absalom karena marah, kecewa dan pahit hati.  Ketika ia bersekongkol dengan Absalom, Daud berdoa agar nasihatnya tidak berguna -- mungkin permainan kata sesuai nama itu (2 Sam 15:12, 31 dab). Ahitofel mengusulkan agar Absalom memamerkan kekuasaannya dengan mengambil semua gundik Daud, ayahnya, menjadi gundiknya. Usul Ahitofel untuk menyerang Daud sebelum Daud dapat menghimpun pasukannya digagalkan oleh sahabat Daud, Husai. Ketika Ahitofel melihat bahwa Absalom telah menempuh kebijaksanaan yg membawa kecelakaan, ia pulang ke rumahnya dan bunuh diri supaya jangan jatuh ke tangan mantan tuannya (2 Sam 16; 17). Yoyada dan Abyatar menggantikan kedudukannya sebagai penasihat Daud (1 Taw 27:33, 34). Putranya, Eliam, ternyata tetap setia kepada Daud, sebab ia termasuk salah seorang dari 30 pahlawan (2 Sam 23:34).

Ahitofel alami kepahitan dan tidak mau membuang kepahitan berbeda dengan Eliam yang dapat menerima perlakukan buruk Daud terhadap anaknya. Tindakan Ahitofel yang tidak mau mengampuni menyeretnya dalam permain politik kotor yang berakhir dengan kematian. Pengampunan adalah obat yang manjur untuk mengobati kekecewaan yang mendalam terhadap seseorang membawa hidup tetap berada di jalur yang benar. Bila ada pengampunan dan tetap memberi saran yang selaras dengan petunjuk Tuhan, Ahitofel tidak akan tersandung dan sejarah Israel akan lebih baik.

Sekalipun Daud bersalah besar, Allah tetap mau mengampuni. Bila Allah mengampuni, mengapa manusia sulit ? Ahitofel adalah suatu contoh bagi pembaca Firman Tuhan agar mengampuni yang bersalah kepada kami / kepadaku seperti yang diajarkan Yesus dalam doa Bapa kami. Mengampuni bukan hal yang mudah tetapi kiranya Tuhan Allah menolong kita mengampuni dan menerima kenyataan hidup seperti Eliam, putra Ahitofel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar